Posted by BvN Editor on 20/05/2013 · Leave a Comment
Loài kỳ giông Axolotl salamander có lý do để mỉm cười sau khi nó được du khách chào đón như một ngôi sao ở công viên Aquaria Fun ở Úc. Không giống họ hàng của mình, nó không bị kiệt sức trốn tránh ô nhiễm ở quê nhà Mexico hoặc bị bắt làm thí nghiệm … Continue reading →
First of many tips for setting up the safest, healthiest, and most beautiful #tank for your #axolotl Of course, everyone’s #aquarium will be different! Use your best judgement, do some research, and ask questions. You got this! More to come. #aquariumsetup #tanksetup #axolotls #axolotlsoftiktok #axolotlcare #tipsandtricks
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Dokter Hewan, Dokter Bedah Hewan di Royal College
Artikel ini disusun bersama
. Dr. Elliott adalah dokter hewan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun. Dia lulus dari University of Glasgow pada 1987, dan bekerja sebagai dokter bedah hewan selama 7 tahun. Setelahnya, Dr. Elliott bekerja sebagai dokter hewan di klinik hewan selama lebih dari 1 dekade. Artikel ini telah dilihat 55.114 kali.
Halaman ini telah diakses sebanyak 55.114 kali.
Belanja di App banyak untungnya:
Axolotl Meksiko, sejenis salamander besar, saat ini terancam punah akibat pencemaran di wilayah perairan Xochimilco, Mexico City. Para ilmuwan bekerja bersama sejumlah petani lokal untuk memastikan binatang amfibi yang dikenal sebagai "Mexican Walking Fish" (“ikan berjalan Meksiko”) itu tidak punah.
Salamander Meksiko juga dikenal sebagai axolotl (Ambystoma mexicanum) adalah hewan dengan ekor berlendir, insang seperti bulu dan mulut melengkung seolah tersenyum aneh. Hewan air yang dapat tumbuh hingga sepanjang 30 sentimeter itu terdaftar ‘terancam punah’ oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Satu-satunya habitat alami axolotl berada di wilayah sekitar danau dan kanal Xochimilco, sebelah selatan Mexico City, di mana suku Aztec pernah menggunakan sejumlah "taman terapung" alami yang menumpuk di atas anyaman tikar buluh untuk bercocok-tanam. Tapi sekarang mereka menderita akibat polusi, pemekaran daerah perkotaan dan sejumlah spesies invasif.
Para ahli mengemukakan makhluk itu penting dalam penelitian ilmiah karena kemampuannya meregenerasi anggota tubuh yang terputus. Axolotl hidup di perairan sekitar kanal Xochimilco yang ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Walau memiliki dua status penting, Xochimilco saat ini terancam akibat polusi sebagai dampak dari urbanisasi besar-besaran, yang mengganggu seluruh kota metropolitan. Hal ini menjadikan axolotl berada di titik kepunahan.
Ilmuwan Horacio Mena mendirikan laboratorium di Universitas Otonomi Nasional Meksiko (MNAU) untuk mempelajari apa yang disebut “water monster” Itu. Mena menjalankan Chinampa Shelter Project sejak 2011 yang membangun empat tempat penampungan dalam kandang pelindung.
“Idenya adalah agar axolotl dapat bertahan hidup di Xochimilco, Mexico City. Salah satu strateginya adalah proyek Chinampa Shelter,” kata Horacio Mena.
Setelah enam bulan, kualitas air meningkat dan stabil, tim peneliti memperlihatkan 150 laboratorium pengembangbiakan sejumlah axolotl. Pertumbuhannya dimonitor di dalam shelter atau tempat penampungan yang sesuai keadaan fisik, berat dan ukuran salamander.
Sekarang proyek Chinampa Shelter memiliki delapan tempat perlindungan di area seluas delapan hektar dan berada di bawah pengawasan universitas dan petani setempat.
Proyek tersebut membantu para petani menanam tanaman yang dapat menyaring kotoran dari air, yang pada akhirnya memperbaiki ekosistem bagi semua makhluk hidup kecil.
“Jika penggunaan sumber daya yang ada saat ini tidak tepat maka keseimbangan ekosistem kita berkurang dan hal itu dapat kita lihat dalam hewan kecil itu. Jika di sana ada sejumlah axolotl, maka itu merupakan pertanda yang kita lakukan adalah baik. Jika tidak, mungkin ada yang salah,” jelas Dario Velazco.
Pihak pelaksana meyakini proyek itu tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga berpengaruh secara ilmiah, sosial dan budaya.
"Dengan meneliti axolotl, banyak laboratorium belajar dari kami untuk menambah pengetahuan akan axolotl itu secara ilmiah terkait regenerasi - otak, tulang belakang, jantung, dan lain sebagainya," kata Horacio Mena.
Masih harus ditentukan apakah tempat-tempat penampungan itu mampu meningkatkan jumlah axolotl yang bereproduksi dan menjadi dewasa secara alami di alam bebas.
Mexican Academy of Sciencesdalam sebuah pernyataan menyatakan survei tahun 1998 menemukan rata-rata 6.000 axolotl per kilometer persegi, angka itu turun menjadi 1.000 dalam suatu studi yang dilakukan tahun 2003 dan menjadi 100 berdasarkan survei tahun 2008.
Survei terakhir tahun 2014 melaporkan hanya ada 35 ekor per kilometer persegi. [mg/lt]
Axolotl mirip lele tapi berkaki
Namanya axolotl. Badannya bulat panjang, sementara kepalanya lebar. Siripnya membentang sepanjang badannya. Kalau dilihat sepintas, mirip lele. Meskipun suka berenang, binatang ini bukanlah ikan, karena ia punya 4 kaki.
Binatang ini ada yang berwarna hitam. Ada juga yang berwarna cokelat berbintik. Tapi umumnya berwarna albino dan putih kekuning-kuningan. Di kepalanya ada 3 pasang deretan rambut merah menyerupai tanduk. Itulah insang.
Axolotl adalah binatang amfibi. Ia sebangsa salamander. Seperti binatang amfibi lainnya, axolotl bertelur dalam air. Ketika telur menetas, anak-anak axolotl berenang dan bernapas dengan insang.
Berbeda dengan binatang amfibi lainnya, axolotl tidak suka hidup di darat. Ia tidak suka bermetamofosis. Ia akan bermetamorfosis jika sangat terpaksa. Misalnya karena air berkurang.
Axolotl yang sudah bermetamorfosis bentuknya tidak banyak berubah. Hanya saja ia tidak punya insang, matanya lebih menonjol, dan sirip di ekornya hilang.
Axolotl hidup di danau Xochimilco dan kanal-kanal di sekitarnya di dekat Mexico City. Nama ilmiah Ambystoma mexicanum. Artinya ikan berjalan dari Meksiko.
Kata axolotle berasal dari bahasa Aztec, nahuatl. Artinya, anjing air.
Panjang axolotl rata-rata 15-17 cm. Meskipun ada juga yang panjangnya sampai 35 cm. Makanannya siput, cacing, larva serangga, udang, dan beberapa jenis ikan kecil. Axolotl bisa hidup sampai usia 15 tahun.
Sejak tahun 2010 Axolotl dinyatakan binatang yang terancam punah. Penyebabnya adalah polusi air yang mengotori danau dan masuknya beberapa ikan dari habitat lain yang jadi pemangsa axolotl. Binatang itu juga memakan makanan axolotl. Selain itu banyak orang menangkap axolotl untuk diolah jadi makanan atau dijadikan binatang peliharaan.
Foto: solidgoldaquatics.com
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?